Jumat, 11 Januari 2013

salim group

   Konglomerasi dari generasi ke generasi
Salim Group sendiri merupakan konglomerasi terbesar di Indonesia. Bahkan, asset besar Indofood Sukses Makmur didaulat sebahai produsen mie instan terbesar di dunia. Sementara Bogasari merupakan industri pengolahan tepung terigu besar di Indonesia. Gurita bisnis Salim Group tak berhenti di situ saja, namun meluas kepada industri oil palm plantations, di atas tanah yang diperkirakan mencapai seribu kilometer persegi.
Tak hanya di industri mamin, dan perkebunan kelapa sawit, Grup Salim juga telah masuk ke industri properti sekitar 30 tahun. Beberapa sektor yang digarap Grup Salim diantaranya bisnis hotel dan resort, hingga dan real estate.
Sejak era 1997-1998, Om Liem telah melepaskan gurita bisnisnya, dan menyerahkan kepada sang anak laki-lakinya, yakni Anthoni Salim. Keputusan untuk cuci tangan dengan bisnis yang selama puluhan tahun dibangunnya ini, dipicu oleh kericuhan yang terjadi pada momen reformasi yang menandai runtuhnya benteng pemerintahan zaman Orde Baru Presiden Soeharto.
Di bawah kekuasaan generasi kedua Om Liem tersebut, rupanya adagium Better Generation alias generasi yang lebih baik, telah terbukti. Kerajaan bisnis Salim Group kian berkibar, dan memunculkan tren baru dengan inovasi cepat mengikuti perkembangan zaman. Contohnya saja gerai ritel moderen Indomaret, yang menjadi trendsetter bisnis waralaba di tanah air.
Tak berhenti di tangan dingin Presdir Indofood Sukses Makmur Tbk Anthoni Salim  yang sekaligus pemimpin Grup Salim tersebut, akan tetapi Grup Salim tetap dipertahankan hingga generasi ketiga. Misalnya, Anthoni mempercayakan salah satu perusahaan besar di Grup Salim untuk dipegang oleh putra keduanya, yakni Axton Salim. Pria muda alumnus University of Colorado, AS itu menerima tongkat estafet untuk meneruskan PT Indofood CBP Sukses Makmur, yang juga memutuskan untuk go public pada akhir kuartal ketiga 2010 silam.
Axton dengan usia yang masih kepala tiga telah dipercaya menjadi pengambil kebijakan (stakeholder) di jajaran kepengurusan alias Direksi di PT Indofood CBP Sukses Makmur. Tak hanya itu, sejak menempati posisi Direktur Indofood pada 2009, Axton merupakan direktur termuda dari sembilan anggota dewan direksi lainnya.
Saat ini, beberapa jejaring bisnis Grup Salim diantaranya Indosiar, Salim Palm Plantation, Indomiwon, IndoAgri, Yakult, Indofood, Indomaret, Intikom Berlian Mustika, Indomobil, Indocement, Sari Roti, Bogasari, Nestl", PepsiCo, Total Chemindo Loka, Unilever ( 35 persen oleh Grup Salim, dan and 65 persen oleh Unilever), Wings, dan Lion Corporation.

peringkat konglomerat

Peringkat Konglomerat 2011

Metodologi Riset
Warta Ekonomi kembali melakukan pemeringkatan konglomerat Indonesia 2011. Kegiatan pemeringkatan dilakukan pada November 2011 berdasarkan data-data sekunder perusahaan serta informasi yang kami terima dari berbagai sumber. Peringkat konglomerat kami tentukan dengan didasarkan atas perkiraan total aset perusahaan konglomerasi di Indonesia.
Konglomerasi itu sendiri merupakan strategi diversifikasi bisnis melalui anak-anak perusahaan yang bergerak di berbagai bidang industri, baik yang usahanya sesuai dengan bisnis inti maupun di luar bisnis inti konglomerasi.
Konglomerasi usaha di Indonesia mengalami perubahan dibandingkan sebelum krisis ekonomi tahun 1998. Kegiatan bisnis konglomerasi sudah mengarah menjadi strategic investment company. Konsep holding dan super holding sudah mulai bergeser. Dengan menjadi strategic investment company, perusahaan konglomerasi melihat kepemilikan saham sebagai aset yang berharga tinggi.
Jika dahulu manajemen konglomerasi memiliki keterikatan dalam pengambilan keputusan ke bawah, saat ini akan lebih peduli pada nilai saham-saham perusahaan yang dimiliki. Apabila saham perusahaan yang dibeli dianggap sudah tidak menarik, maka saham tersebut akan dijual dan akan membeli saham perusahaan yang dinilai memiliki potensi yang strategis ke depan.
Pemeringkatan konglomerat yang dilakukan Warta Ekonomi didasarkan pada perkiraan terhadap nilai aset yang dimiliki kelompok usaha/konglomerasi di Indonesia. Kegiatan ini kami lakukan dengan mengacu kepada data-data sekunder/data resmi perusahaan yang terpublikasi dan diperkuat dengan informasi dari sumber-sumber yang terpercaya. Kami memperkirakan berdasarkan total nilai aset perusahaan. Asumsi kami adalah dengan perkiraan total aset dapat menggambarkan ukuran perusahaan konglomerasi.###
Mochamad Arief (Manajer Riset Warta Ekonomi) 
Grafik Peringkat Konglomerat Urutan 1 s/d 10210.76190.42169.45136.7912011253.1647.5346.2745.7Djarum GroupBakrie GroupSalim GroupSinar Mas GroupRaja Garuda MasAstra International GroupLippo GroupBhakti GroupPara GroupPanin GroupNama Konglomerat050100150200250Perkiraan Aset Konglomerasi Yang Dikelola

Tabel Peringkat Konglomerat 2011
NO Nama Konglomerat Pemilik Perkiraan Aset Konglomerasi Yang Dikelola
1 Djarum Group Budi Hartono 210.76
2 Bakrie Group Keluarga Bakrie 190.42
3 Salim Group Keluarga Salim 169.45
4 Sinar Mas Group Keluarga Eka Tjipta Widjaja 136.79
5 Raja Garuda Mas Sukanto Tanoto 120.00
6 Astra International Group Jardine Cycle & Carriage Ltd 112.00
7 Lippo Group James Riady 53.16
8 Bhakti Group Harry Tanoesoedibyo 47.53
9 Para Group Chairul Tanjung 46.27
10 Panin Group Mu'min Ali Gunawan 45.70
11 Saratoga Group  Edwin Soeryadjaya 42.40
12 Rajawali Group Peter Sondakh  40.76 
13 Medco Group  Arifin Panigoro  35.25 
14 Triputra  T.P.  Rachmat 32.28 
15 Gudang Garam  Keluarga Halim  30.74 
16 Chandra Astri Group  Prajogo Pangestu  20.00 
17 Sampoerna Strategic  Putera Sampoerna  18.60 
18 Arsari Group Hashim Djojohadikusumo  17.20 
19 Ciputra  Ciputra  15.81 
20 Indika Group  Agus Lasmono  15.26 
21 Wings Group  William Katuari 14.50
22 Gadjah Tunggal Group  Sjamsul Nursalim  14.13 
23 ABC Group  Husein Djojonegoro  12.00 
24 Nusantara Energy  Prabowo Subianto  12.00 
25 Kalbe Group  Boenjamin Setiawan  10.63 
26 Rekso Group  Keluarga Sosrodjojo  10.00 
27 Bayan Group Lom Kwong tuck  8.37 
28 Japfa Group  Handojo Santosa  8.27 
29 Elang Mahkota Teknologi  Keluarga Sariatmadja  7.79 
30 AKR Group  Sugiarto Adikoesoemo  7.60 
31 Artha Group  Tomy Winata  7.15
32 Rodamas Group  Keluarga Tan Siong Kie  6.50 
33 Charoen Pokphand  Benjamin Jiaravanon  6.50 
34 Indorama Group Sri Prakash Lohia  6.20 
35 Mulia Group  Eka Tjandranegara  6.18 
36 Sungai Budi Group  Oey Lian Tjeng  6.15 
37 Bosowa  Aksa Mahmud  6.15 
38 Lautan Luas  Adyansyah Masrin  5.98 
39 Samudra Indonesia Group  Keluarga Soedarpo  5.60 
40 Maspion Group Alim Markus 4.62 
41 Mayora  Keluarga Jogi Hendra Atmadja 4.39 
42 Tudung Group  Sudhamek Agung  4.00 
43 Tempo Scan Group  Kartini Muljadi  3.58
44 Modern Group  Luntungan Honoris  2.78 
45 Central Cipta Murdaya Group  Murdaya Poo & Siti Hartati Tjakra  2.76 
46 Union Sampoerna  Keluarga Soetjahjono Winarko 2.30 
47 Jawa Pos  Dahlan Iskan  2.00 
48 Humpuss  Hutomo Mandala Putra  1.80 
49 Metropolitan  Ciputra, Hiskak Secakusuma, dkk  1.80 
50 Sintesa  Johnny Widjaja  1.74 

Keterangan:
  1. Perkiraan nilai aset konglomerasi 2010-2011 dihitung berdasarkan total aset perusahaan-perusahaan konglomerasi. 
  2. Khusus untuk bank, dalam komponen aset ada dana pihak ketiga yang berpotensi menurunkan nilai aset secara signifikan. 
  3. Nilai total aset diperoleh dari publikasi laporan keuangan perusahaan dan publikasi resmi perusahaan lainnya. 
  4. Definisi konglomerat ialah merger antara berbagai perusahaan yang menghasilkan berbagai produk yang berbeda-beda dan tidak ada kaitannya.